Network
PRIANGANINSIDER - Ketua Umum Komite Indonesia Bebas Mafia (KIBMA) Eros Jarot memantau langsung perkembangan kasus dugaan suap Anggota KPU Jawa Barat dan Anggota KPU Garut, senilai Rp4 miliar dalam Pemilu 2024 lalu.
"Ketum DPP KIBMA DR.H. Eros Jarot, langsung turun dari Jakarta ke lokus delikty kejadian yakni ke Kabupaten Garut dan Kota Bandung untuk memastikan bahwa Kasus tersebut ditangani degan profesional oleh Polda Jabar," ujar Ketua DPC KIBMA Kab Garut Adv.Heri Hasan Basri, S.H. S.IP. M.S, Minggu (21/4/2024).
Dikatakan Heri, Ketuam KIBMA, memerintahkan kepada jajaran KIBMA diseluruh Indonesia khusus utk DPC KIBMA Kabupaten Garut dan DPD KIBMA Kawa Barat untuk terus mengawal Tegaknya Hukum dan Keadilan Pemilu.
Baca Juga: Habiskan Dana Rp9,6 Miliar, Pembangunan Jembatan RSUD dr. Slamet Garut Dipertanyakan?
"Ketum juga berpesan, Polisi dan Kejaksaan merupakan Sahabat Strategis KIBMA. Sehingga harus terus bersinergi dan bekoordinasi terkait kasus yang saat ini sedang dalam penanganan Polda Jabar," ucapnya.
Menurut Ketuma DPP KIBMA, kata Heri, ketidakadilan dan segala bentuk bentuk mafia merupakan musuh utama KIBMA diseluruh Indonesia.
"Pak Ketum DPP KIBMA juga memerintahkan kepda Ketua DPC KIBMA Kab Garut (Adv.Heri Hasan Basri, S.H., S.IP., M.Si) untuk selamanya menjadi sahabat Polisi yang baik," ucapnya.
Baca Juga: Kenapa Harga Tanaman Hias Monstera King Mahal Hingga Ratusan Juta?
Heri mengaku, hasil kordinasi KIBMA dengan Polda Jabar, diperoleh informasi, bahwa pada hari Selasa, 23 April Operator utama perantara/pemberi suap/pembuat Vedeo. Inisial FB mulai dipanggil oleh Dirkrimsus Polda Jabar, kemudian pada hari Kamis tanggl 25 April akan mulai memanggil Anggota KPU Jabar inisal AN dan Ketua KPU Garut inisial DH.
