Kelompok Tani Keluhkan Bantuan Bibit Jagung Hilang Tidak Sesuai Kesepakatan, Dinas Pertanian Belum Tahu

- 26 Maret 2024, 13:23 WIB
Bantuan bibit jagung mulai disalurkan ke setiap kelompok tani yang ada di Garut Utara
Bantuan bibit jagung mulai disalurkan ke setiap kelompok tani yang ada di Garut Utara /Antarafoto.com/

PRIANGANINSIDER - Penyaluran bantuan bibit jagung jenis hybrida dari pusat di Kabupaten Garut, diduga tidak sesuai dengan apa yang di harapkan para petani yang tergabung kedalam kelompok tani. Padahal, sebelumnya Ketua Kelompok Tani sudah menandatangani surat fakta integritas yang mana di dalamnya ada jumlah bantuan yang akan diterima saat penyaluran.

Namun, setelah bantuan tersebut diterima ternyata jumlahnya tidak sesuai dengan surat fakta integritas yang saat itu ditandatangani. Saat ini, proses penyaluran bantuan sedanga berlangsung di wilayah Garut Utara dengan penyalur bibit jagung hybrida yaitu CV Cahaya Gemilang.

Baca Juga: Kemenkeu Beberkan Lonjakan Kenaikan Dana Bansos Rp 22,5 Triliun, Digunakan Apa Saja?

"Ternyata sangat berbeda jumlahnya, tidak sesuai dengan apa yang sudah ditandatangani dalam surat fakta integritas," ujar salah satu Ketua Kelompok Tani yang berada di Wilayah Garut Utara, yang meminta identitasnya tidak di publikasikan, Selasa (26/3/2024).

Menurutnya, tidak sesuai jumlah yang diterima dengan surat yang telah ditandatangani bukan sedikit, tetapi mencapai 50 persen. Misalnya, satu kelompok tani seharusnya 100 Kg yang keterima hanya 50 Kg. Tetapi ada juga yang potongan nya hanya 30 persen.

"Ini yang membuat bingung, kenapa harus seperti ini. Sedangkan, pada saat pemberian saja tidak petugas dari Dinas Pertanin atau UPT. Ini sebenarnya ada apa?," ungkapnya.

Baca Juga: Penemuan Saintifik yang Sesuai Dengan Al-Quran:

Namun kata ia, pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa hanya menerima saja. Bahkan, yang lebih mengherankan saat penerimaan petugas pengiriman tidak menerima surat penerimaan dan surat jalan.

"Saat ini, sebelum di kirim ke pihak penerima, barang bantuan disimpan terlebih dahulu di BPP Pertanian," ungkapnya.

Halaman:

Editor: Robi Taufiq Akbar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah