Pj Bupati Garut : Kulit Garut Sudah Go International? Walhi Jabar Terjadi Pencemaran Lingkungan

- 13 Juni 2024, 18:15 WIB
Pelaksanaan acara Promosi Bersama Satu Abad Kulit Garut, yang dilaksanakan di Kantor Satuan Pelayanan (Satpel) Pengembangan Industri Perkulitan Garut, Jalan Terusan Gagak Lumayung, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut
Pelaksanaan acara Promosi Bersama Satu Abad Kulit Garut, yang dilaksanakan di Kantor Satuan Pelayanan (Satpel) Pengembangan Industri Perkulitan Garut, Jalan Terusan Gagak Lumayung, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut /Istimewa/

"Kita sudah ada memproduksi ke luar 50 ribu potong jaket, lalu kemudian kulit sambung 200 ribu potong sudah ke luar negeri, berarti ini bukan ecek-ecek, bukan abal-abal tapi sesuatu pencapaian yang luar biasa, oleh karena itu mari kita dukung perdagangan kulit dan juga meningkatkan kualitas," ucap Barnas.

Barnas juga melihat bahwa saat ini masyarakat sudah mulai memberikan perhatian lebih terhadap kulit ini, dan ia pun mengapresiasi para pemuda di Kabupaten Garut yang mulai berperan di bidang perkulitan.

Baca Juga: Pantai Eksotis di Kabupaten Garut untuk Liburan Akhir Pekan

"Nah, ini saya yakin besok lusa ini dunia perkulitan tuh akan sangat cepat perkembangannya, karena mode itu sudah menjadi suatu kebutuhan manusia," ungkap Barnas.

Kepala Disperindag Provinsi Jawa Barat, Noneng Komara Nengsih, menuturkan bahwa kegiatan Promosi Bersama Satu Abad Kulit Garut ini sebagai upaya melestarikan produk olahan kulit Garut yang pernah berjaya pada masanya dan untuk mempromosikan Satpel Pengembangan Industri Perkulitan Garut, di mana di tempat tersebut terdapat pelayanan di bidang kulit dengan harga terjangkau, yang bisa dimanfaatkan IKM, dengan harapan mampu meningkatkan produktivitas hingga kualitas produk Industri kulit di Kabupaten Garut.

"Dan pada kesempatan ini kami dengan bangga walaupun mungkin sangat sederhana, tetapi mudah-mudahan ini menjadi satu langkah awal menjadi kebangkitan kembali dari industri kulit di Kabupaten Garut," tandasnya.

Pencemaran Penyamakan Kulit Sukregang, Bahayakan Kesehatan Manusia

Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jabar Wahyudin Iwang, mengatakan dua anak sungai dan induk sungai Cimanuk di Kabupaten Garut, sudah tercemar akibat zat kimia yang bersumber dari sentra penyamakan kulit di Sukaregang.

"Limbah kulit sukaregang seperti zat dan zat cair sudah sangat konflik. Bayangkan, peencemaran lingkungan yang diakibatkan penyamakan kulit Sukregang sudah terjadi selama 40 tahun yang lalu, sudah rusak lingkungan dan aliran sungainya," ujar Direktur Eksekutif Walhi Jabar, Wahyudin Iwang.

Wahyudin Iwang, menjelaskan, rusaknya lingkungan serta pencemaran terhadap dua anak sungai dan induk sungai Cimanuk, lebih disebabkan tidak taatnya pengusaha serta tidak adanya keseriusan pihak pemerintah dalam mencarikan solusi agar tidak terjadi pencemaran lingkungan.

Baca Juga: Lebih dari 200 Korban Narkotika Direhabilitasi, Ini Langkah BNNK Garut

Halaman:

Editor: Robi Taufiq Akbar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah