Dugaan Pemotongan Dana PIP, Begini Kata Kepala Sekolah SMK Bidara Mukti dan Ketua Komite?

- 10 Juni 2024, 21:15 WIB
Ilustrasi PIP
Ilustrasi PIP /Istimewa/

Priangan Insider - Adanya dugaan pemotongan dana PIP di sekolah SMK Bidara Mukti, Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut, Jawa Barat setelah proses pencairan oleh siswa. Pihak sekolah akhirnya memberikan penjelasan.

Melalui Kepala Sekolah SMK Bidara Mukti, Walid Nazarudin, mengatakan, tidak ada pemotongan dana PIP seperti apa yang terjadi dan viral di media sosial. Namun, ada juga pembayaran bagi siswa yang masih memiliki tunggakan baik DSP dan SPP.

"Jadi begini, sebenarnya tidak ada pemotongan. Nah, yang terjadi pada saat usai pencairan itu, orang tuanya tidak hadir. Kami ada ketakutan jika dana yang dicairkan tanpa dibarengi oleh orang tua takut digunakan dengan baik. Jadi ada kesalah fahaman," ungkap Walid Nazarudin, Senin (10/6/2024) melalui saluran ponselnya.

Dikatakan Walid, pihak sekolah juga sebenarnya, bagi orang tuanya yang hadir seluruh uang diberikan pada siswa. Soalnya, ada anggaran juga untuk kebutuhan siswa, baik untuk membeli buku, tas, sepatu serta untuk memenuhi kebutuhan gizi siswa.

Baca Juga: Bulan Sadar Pajak dan Operasi Penertiban Kamtibmas, Satpol PP Garut : Akan Dimulai 19 Juni di Garut

"Nah, yang saat itu viral di media sosial, pihak sekolah juga sudah mendatangi orang tuanya di kediamannya. Maksud kami untuk memberikan uang dana PIP, yang sempat ramai di media online. Kami tidak bermaksud untuk menguasai dana tersebut, melainkan mengamankan jangan sampai dana tersebut digunakan yang bukan untuk peruntukan. Maklum anak sekarang," ucapnya.

Namun, saat dikembalikan, kata Walid, orang tuanya tidak menerima dan memilih untuk melunasi untuk biaya sekolah anaknya, seperti untuk membayar biaya PKL.

Ia juga menjelaskan, dana PIP yang diterima untuk siswa SMK Bidara Mukti berjumlah sebanyak 80 siswa dan terjadi kenaikan jumlah siswa yang menerima dibandingkan tahun sebelumnya.

"Tahun ini ada 80 siswa yang menerima PIP, untuk kelas X dan XI sebesar Rp1,8 juta/siswa dan untuk kelas XII sebesar Rp900 ribu," ucapnya.

Baca Juga: Pj Bupati Garut Barnas Adjidin, Intruksikan Diskannak Pantau Hewan Kurban dari Luar Garut!

Akan Lakukan Evaluasi Program Pendidikan

Sementara Ketua Komite Skolah SMK Bidara Mukti, Kada Mugianto, mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi atas perhatian rekan-rekan jurnalis yang ada di Kabupaten Garut yang telah melakukan sosial kontrol untuk kemajuan dunia pendidikan. Termasuk pada Kepala KCD Provinsi Jawa Barat, Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat dan para pemerhati publik.

Kritikan ini dijadikan langkah pihak sekolah untuk lebih hati-hati dalam mengambil keputusan. Jangan sampai adanya program pendidikan membuat rugi dan resah orang tua siswa,"

Ia juga mengaku, akan melakukan evaluasi mendalam untuk memastikan program-program pendidikan yang dicanangkan berjalan dengan baik.

Baca Juga: Buya Yahya Jelaskan Kesalahpahaman Tentang Kurban

"Kami komite akan mengundang seluruh orang tua siswa yang menerima dana PIP. Ya dalam waktu dekat ini. Agar pelaksanaan program PIP sesuai dengan regulasi," singkatnya.(***)

Editor: Robi Taufiq Akbar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah