Network
Priangan Insider - Kaget dan resah dialami orang tua SMK Bidara Mukti, asal warga Kampung Sayang, Desa Cibunar, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Euis, saat didatangi pihak sekolah dengan menggunakan kendaraan roda empat di kediamannya.
Kedatangan pihak sekolah SMK Bidara Mukti, Kecamatan Sukawening, tiada lain buntut dari ramianya pemberitaan di media online terkait keluhan yang disampaiaknnya melalui media sosial FB, bantuan PIP sebesar Rp1,8 juta yang ditarik kembali oleh pihak sekolah.
"Kaget sekali. Solanya sejak malam pihak sekolah datang dan baru bertemu dengan saya pada Minggu (9/6/2024)," ucapnya, Minggu (9/6/2024) melalui saluran ponselnya.
Euis mengaku, ada ketakutan setelah ramainya adanya penarikan dana PIP oleh pihak SMK Bidara Mukti. Bahkan, anak saat ini kondisinya masih ada ketakutan adanya tekanan.
Baca Juga: Dugan Pemotongan PIP di SMK Bidara Mukti, GGW : Ini Korupsi dan Penggelapan, APH Segera Usut Tuntas!
"Anak aku, awalnya ketakutan dan terus mengeluh takut ada yang mengintimidasi atau membuly kembali," ungkapnya.
Euis mengaku, tidak berbuat apa-apa disaat pihak sekolah menyuruh untuk membuat surat pernyataan tidak terjadinya pemotongan. Yang anehnya lagi pihak sekolah hendak mengembalikan uang tersebut dengan nominal Rp1,8 juta.
"Pihak sekolah saat kerumah juga menawarkan masalah keuangan. Namun, saya tidak menerima dan lebih memilih untuk biaya sekolah. Kalau sejak awal tentunya lain lagi karena sangat membutuhkan," cetusnya.
