Network
PRIANGANINSIDER - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pertanian Wilayah VI yang meliputi Kecamatan Cibatu dan Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut Endra Heryawan, kaget mendengar adanya saluran air pertanian dengan panjang 666,2 meter, yang menghilang dan diduga telah diserobot oleh pembangunan pabrik sepatu yang berada di wulayah Congkang, Desa Sindangsuka, Kecamatan Cibatu.
"Saya sampai saat ini sama sekali tidak mengetahui adanya saluran air milik pertanian yang hilang. Apalagi sudah tertimbun oleh bangunan milik pabrik yang saat ini sedang dalam tahap pembangunan. Kita belum ada laporan tentang itu," ujar Kepala UPT Pertanian Wilayah VI, Endar Heryawan, Kamis (9/5/2024).
Dikatakan Endar, akan segera menelusuri dan akan berkomunikasi terlebih dahulu dengan penyuluh pertanian yang ada di Desa tersebut. Namun, jika memang seandainya saluran pertanian tersebut hilang dan sudah digunakan untuk bangunan pabrik akan dilaporkan kepada pimpinan yakni Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut.
Baca Juga: Waw, Ikan Cupang Ini Dibeli dengan Harga Rp20 Juta, Perhatikan Warnanya
"Ditelesuri terlebih dahulu, kemudian akan melaporkan pada Kepala Dinas Pertanian," ungkapnya.
Sementara penyuluh pertanian Yoni, membenarkan, saat ini saluran milik pertanian yang semula bisa mengairi pertanian di Desa Sindangsuka, dan Mekarsari saat ini sudah tidak ada dan sudah berubah menjadi lahan bangunan pabrik, PT Silver Skyline Indonesia atau PT Ultimate Noble Indonesia.
"Ya saluran airnya aktif bisa mengairi lahan pertanian dua desa. Juga saluran tersebut sebagai tanda batas desa," ungkap Yoni.
Yoni juga menuturkan, dengan hilannya saluran pertanian tersebut adanya jual beli baik pihak perusahaan dengan pihak desa, itu bukan urusannya. Bahkan sama sekali tidak mengetahuinya.
Baca Juga: Kenapa Ini? Pengacara Korban Heran, Jaksa Tunda Tuntutan Kasus Pembunuhan Anak di Garut
