Abu Musa : Pernyataan Ingin Mundur Sebagai Pj Bupati Garut, Barnas Adjidin Harus Buktikan ke Kemendagri

PRIANGANINSIDER - Barnas Adjidin, tepat pada 24 April 2024 genap 100 memimpin Garut setelah dilantik menjadi Pj Bupati Garut menggantikan pemimpin sebelumnya yang habis masa kerjanya.

Bahkan sehari sebelum genap 100 hari, Kabupaten Garut kembali ramai dengan terpasangnya selebaran ajakan menurunkan Pj Bupati Garut, Barnas Adjidin disejumlah tiang listrik di Jalan Patriot, Kecamatan Tarogong Kidul.

Salah satu aktivis Garut, Abu Musa Hanif, menilai selama 100 kerja Pj Bupati Garut Barnas Adjidin, belum bisa membuktikan keberhasilan kinerjanya. Justru lebih memperlihatkan keberpihakan super powernya melalui orang-orang dekatnya.

Baca Juga: Rawink Dukung Kebijakkan Pj. Bupati Garut Terkait Penertiban PKL

"100 kerja Pj Bupati Garut, belum ada program kerja yang dilakukan dengan baik. Malahan, sedang menunjukan super powernya melalui orang dekat, dengan memuat status kedekatan dengan orang nomor satu ditubuh Kejagung RI belum lama ini," ujar Abu Musa Hanif, Kamis (25/4/2024) malam.

Dikatakan Abu, sehari sebelum genap 100 hari kerja dengan adanya selebaran yang terpasang adanya ajakan menurunkan Pj Bupati Garut Barnas Adjidin.

Seharusnya adanya selebaran tersebut, ditanggapi dengan bijak dengan sikap birokrat sejati, tidak membuat pernyataan yang justru akan menjadi blunder.

Baca Juga: Meski Hujan Nobar Persib vs Borneo FC di Teras Cimanuk Dipenuhi Puluhan Penonton

"Ya, kalau memang sudah tidak nyaman dan ingin mundur dari jabatan Pj Bupati Garut, tetapi harus dilakukan dengan mengirim surat pengunduran diri pada Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri)," ujarnya.

Justru dengan adanya pernyataan ingin mundur dari jabatan Pj Bupati Garut, menurut Abu, akan memancing dan maraknya pemberitaan serta gerakan ketidak puasan terhadap kinerja selama bertugas di Garut," katanya.