Rekomendasi di Long Weekend Ini, Kampung-Kampung Eksotik di Nusantara.

22 Mei 2024, 14:00 WIB
Ilustrasi /Joe/

PRIANGANINSIDER - Indonesia, dengan kekayaan budaya dan keindahan alamnya yang luar biasa, menyimpan banyak kampung eksotik yang menawarkan pengalaman unik bagi para pengunjung.

Jika anda senang dengan traveling, Anda bisa menemukan beberapa kampung eksotik di Nusantara dari Sabang hingga Merauke diantaranya,

1. Kampung Bena, Nusa Tenggara Timur
Terletak di kaki Gunung Inerie, Kampung Bena adalah desa tradisional yang mempertahankan budaya dan arsitektur megalitik kuno.

Rumah-rumah adat di Bena terbuat dari kayu dengan atap ilalang yang unik, dan di tengah desa terdapat batu-batu besar yang digunakan untuk upacara adat. Penduduk Bena masih menjalankan tradisi nenek moyang mereka, termasuk tenun ikat yang indah dan upacara adat yang sakral.

Baca Juga: Kejaksaan Agung Tangkap Buronan (DPO) Tindak Pidana Penipuan, Jumaliati Febriani alias Ani

2. Kampung Wae Rebo, Nusa Tenggara Timur
Kampung Wae Rebo dikenal sebagai "desa di atas awan" karena lokasinya yang berada di ketinggian sekitar 1.200 meter di atas permukaan laut. Untuk mencapai Wae Rebo, pengunjung harus berjalan kaki sekitar 4-5 jam melalui hutan yang lebat.

Kampung ini terkenal dengan rumah adat berbentuk kerucut yang disebut Mbaru Niang. Keindahan alam dan keramahan penduduk Wae Rebo menjadikannya destinasi yang memikat bagi para pelancong.

3. Kampung Toraja, Sulawesi Selatan
Toraja adalah salah satu destinasi budaya paling terkenal di Indonesia. Kampung-kampung di Toraja, seperti Kete Kesu dan Lemo, terkenal dengan rumah adat Tongkonan yang atapnya berbentuk seperti perahu terbalik.

Tradisi pemakaman Toraja yang unik, dengan upacara besar-besaran dan pemakaman di tebing batu, menarik perhatian wisatawan dari seluruh dunia. Selain itu, kerajinan tangan seperti patung kayu dan tenunan Toraja sangat dihargai.

Baca Juga: Berpotensi Jegal Kebebasan Pers, IWO Tolak Tegas RUU Penyiaran

4. Kampung Baduy, Banten
Kampung Baduy adalah rumah bagi suku Baduy yang tinggal di daerah pegunungan Kendeng, Banten. Terdiri dari Baduy Dalam dan Baduy Luar, suku Baduy hidup dengan cara yang sangat sederhana dan menolak segala bentuk teknologi modern.

Rumah-rumah mereka dibangun dari bambu dan atap ilalang, serta tidak menggunakan paku. Kunjungan ke Kampung Baduy memberikan wawasan mendalam tentang kehidupan yang harmonis dengan alam dan nilai-nilai leluhur yang kuat.

5. Kampung Sade, Lombok
Kampung Sade di Lombok adalah tempat tinggal suku Sasak yang mempertahankan tradisi dan budaya mereka selama berabad-abad. Rumah-rumah di Sade terbuat dari bambu dan tanah liat dengan atap dari jerami.

Penduduk Sade terkenal dengan tarian tradisional, seperti Tari Peresean, dan kain tenun songket yang indah. Kampung ini juga menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan, dikelilingi oleh perbukitan hijau.

Baca Juga: Tahukah Anda Bunga Matahari Selalu Menghadap Matahari?

6. Kampung Sasak, Rote Ndao
Di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur, terdapat kampung Sasak yang dikenal dengan rumah adat Lopo dan Kafali. Rumah adat ini memiliki atap berbentuk kubah yang terbuat dari daun lontar.

Masyarakat Sasak di Rote Ndao hidup dengan cara bertani dan menangkap ikan, serta menjaga tradisi tenun ikat dan anyaman daun lontar.

7. Kampung Trunyan, Bali
Kampung Trunyan di Bali terkenal dengan tradisi pemakaman yang unik di mana mayat tidak dikubur atau dibakar, melainkan diletakkan di bawah pohon Taru Menyan yang diyakini bisa menghilangkan bau busuk.

Kampung ini terletak di tepi Danau Batur dan hanya bisa diakses dengan perahu. Trunyan menawarkan pemandangan yang eksotis dan suasana yang mistis, menarik banyak wisatawan yang penasaran dengan budaya Bali Aga.

Kampung-kampung eksotik di Nusantara menawarkan lebih dari sekadar pemandangan indah yang memberikan pandangan mendalam tentang kekayaan budaya dan tradisi lokal yang beragam.

Setiap kampung memiliki cerita unik dan pesona tersendiri yang layak untuk dijelajahi dan dihargai. Traveling ke kampung-kampung ini, kita tidak hanya menikmati keindahan alam, tetapi juga mempelajari harmoni hidup yang diwariskan dari generasi ke generasi. (***)

Editor: Juhendi Majid

Tags

Terkini

Terpopuler