DKG Segera Luncurkan Program Kegiatan Baru, Fastival Musik Kolaborasi Etnis Antar Pelajar.

4 Juni 2024, 17:05 WIB
Flyer kegiatan /Joe/

PRIANGANINSIDER - Kabupaten Garut memiliki potensi alam serta kekayaan yang indah dengan keanekaragaman kekayaan seni dan budaya yang merupakan warisan leluhur.

Garut sebagai aset pariwisata dan menjadi kewajiban untuk dipelihara, dibangun dan dikembangkan serta dikelola potensi tersebut secara kreatif dan berkelanjutan.

Dengan pengelolaan kekayaan alam ini diharapkan dapat menjadikan kekuatan dan modal utama dalam rangka mempertahankan Khasanah Budaya Nusantara. Kekayaan Budaya inilah yang unik dan tidak dimiliki Bangsa lain di dunia.

Dari sisi seni budaya, lebih-lebih menyangkut Festival Kolaborasi Musik Etnis, Kabupaten Garut adalah pencetus sekaligus sebagai tuan rumah penyelenggara kegiatan tersebut untuk tingkat Jawa Barat hingga 11 kali sejak tahun 2007.

Baca Juga: Politik Menurut Pandangan Akademisi Garut dan Saran dalam Menghadapi Pilkada

Sebuah event musik yang dikemas dalam bentuk Kompetisi, yang menampilkan kepiawaian memainkan alat musik modern dan tradisional ditambah perkusi dikolaborasikan secara kreatif menjadi sebuah komposisi yang ciamik bagi sebuah Seni Pertunjukan.

Kali ini Dewan Kesenian Garut (DKG) melalui komite musik, komite tradisi dan komite publikasi-dokumentasi mencoba mentriger potensi ini lebih dini melalui Kalangan Pelajar dengan harapan untuk terus melaksanakan kegiatan tersebut secara berkesinambungan.

Dengan peningkatan kuantitas maupun kualitas kreatifitas musik itu sendiri, dan diharapkan kecintaan Generasi Muda terhadap Alat Musik Etnis / Tradisional akan terus terpelihara dan terus berkembang.

Dengan kegiatan “Festival Musik Kolaborasi Etnik Pelajar” ini Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) yang digarap tidak hanya Seni, tetapi adalah juga Pengetahuan Tradisional, Teknologi Tradisional, dan Bahasa.

OPK Seni yang jelas terkait disini adalah Seni Musik, Seni Suara / Vocal dan Seni Pertunjukan yang terkait dengan OPK Pengetahuan Tradisional, dalam hal ini teknik, keterampilan dan wawasan dalam memainkan berbagai Alat Musik Tradisional / Etnis

Baca Juga: Pilkada 2024 : Dr. Ir. H. Abdusy Syakur Amin, M.Eng., IPU, Siap Untuk Berpasangan dengan Putri Karlina

Yang mau tidak mau hal ini bersentuhan atau berhubungan dengan Electrik, disinilah maka Teknologi Tradisional diperlukan dan diselaraskan, termasuk juga Bahasa, karena Syair yang dinyanyikan adalah berbahasa Sunda.

Irno Sukarno Putra

Sebagai Stake-holder resmi Pemerintah Kab.Garut di bidang Seni, melalui kegiatan ini DKG bertujuan menjadikan “Festival Musik Kolaborasi Etnik Pelajar” sebagai Sarana edukasi dikalangan pelajar maupun masyarakat umumnya dalam rangka perlindungan dan pelestarian seni tradisi yang dikemas dan dikolaborasikan dengan musik modern.

Kemudian membangun dan mengembangkan kreatifitas seniman daerah maupun guru seni-budaya sebagai rasa tanggung jawab cinta terhadap budaya dan tanah air sekaligus memperteguh jati diri dan kebanggaan akan berbangsa dan bernegara. Serta mempertahankan jatidiri bangsa yang berbudaya sebagai bagian dari Ketahanan Nasional dalam bidang Kebudayaan

Sedangkan yang menjadi sasaran dari kegiatan ini adalah jelas Generasi Muda dalam hal ini Pelajar yang memiliki minat / menyenangi Musik secara umum, kemudian didorong untuk mengkolaborasikan memainkan alat Musik Modern (yang biasa dimainkannya) dengan alat Musik Tradisional / Etnis.

Serta Masyarakat umum yang senang akan Pertunjukan Musik, untuk diperkenalkan / diakrabkan dengan Pertunjukan Musik Kolaborasi dari Musik Modern dengan Musik Etnis/Tradisi.

Baca Juga: Kabar Gembira, Usai BPNT dan PKH Cair di Bulan Juni ini KPM Kembali Diguyur Bansos Tambahan? Bansos Apakah Ini

Para Peserta yang umumnya Pelajar ini (dalam 1 grup 70% Pelajar dan 30% Non-Pelajar) akan Menampilkan Lagu-lagu yang sudah dikenal luas, yakni lagu wajib salah satu dari Lagu “Mojang Priangan” karya Iyar Wiarsih, atau“Bangbung Ranggaek” karya Kosaman Jaya.

Sedangkan Lagu Pilihan berupa 1 (satu) buah lagu Pop ataupun lagu Tradisional Sunda yang diarransement ulang / aransement baru dan merupakan perpaduan dari permainan alat musik Tradisional, Modern dan Perkusi (berupa Kolaborasi), baik dari sisi Ritmis maupun Melodis.

Melalui bentuk Pertunjukan Musik Kolaborasi ini diharapkan akan mendapatkan penguatan terhadap alat musik tradisional / etnis maupun perkusi tradisional / etnis, sekaligus dengan Lagu dan Bahasa (daerah) dari Lagunya itu sendiri, sehingga tergugah untuk menekuni kekayaan Budaya Daerah tersebut secara khusus.

Kegiatan yang pertama kalinya untuk kalangan Pelajar ini pun mendapatkan respon positif dari Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wil.XI Jawa Barat, Drs.Aang Karyana, M.Pd. dengan menerbitkan Surat Rekomendasi kepada Panitia dan Surat Himbauan keikut-sertaan kepada Para Kepala SMA dan SMK Negeri maupun Swasta yang dalam Wilayah XI Jabar, yakni Kabupaten Garut.

Baca Juga: Haji 2024 : Kemenag Garut Sudah Berangkatkan 4 Kloter, Sisakan 1 Kloter

Menurutnya kegiatan ini sangat baik bagi kegiatan Pelajar mengisi waktu liburan dengan kegiatan positif dengan mengisi waktu luang sambil menyalurkan hobby berkeseniannya, disamping akan turut mendukung prestasi bagi Sekolah masing-masing.

Kegiatan “Festival Kolaborasi Musik Etnis Pelajar” itu sendiri rencananya akan digelar pada Rabu-Kamis, 24-25 Juli 2024 di Art Center – Ciateul – Garut memperebutkan Piala Bergilir Bupati, disamping rencana tambahan piala dari Kepala KCD, Ketua MKKS dan Ketua MGMP Seni-Budaya SMA. (***)

Penulis: Irno Sukarno Putra - Ketua Panitia Pelaksana Festival Kolaborasi Musik Etnis Pelajar 2024

Editor: Juhendi Majid

Tags

Terkini

Terpopuler