Network
PRIANGANINSIDER - Penjabat Bupati Garut Barnas Adjidin sudah memimpin Kabupaten Garut sejak 24 Januari 2024, memgisi kekosongan jabatan Bupati dan Wakil Bupati yang habis masa jabatannya.
Barnas Adjidin akan menjabat sebagai Penjabat Bupati Garut selama 1 tahun kedepan untuk menjalankan roa pemerintahan dengan baik. Namun, sejak menjabat sebagai Pj, Barnas Adjidin banyak membuat kebijakan yang kntroversial salah satunya dengan melakukan renovasi rumah dinas yang tidak masuk alam anggaran Pemda Garut. Bahkan, Rudy Gunawan Bupati Garut sempat memberi peringatan kepada Barnas Adjidin agar tidak berbuat diluar aturan dan kebijakan Pemda Garut.
Bahkan, bukan saja melakukan renovasi rumah dinas saja, melainkan Pj Bupati Garut Barnas Adjidin sama sekali tidak mau menggunakan protokoler serta ajudan yang selama ini bertugas mendampingi orang nomor satu di Kabupaten Garut. Barnas Adjidin dalam bertugas kerap didampingi ajudan yang dia bawa dari Bandung.
Baca Juga: Warga Cilampuyang Garut Kecam Pembuangan Sampah di Blok Batukancing
Kali ini beredas isue yang tidak sedap gerak-gerik Pj Bupati Garut, Barnas Adjidin. Yang mana beredar informasi hampir seluruh Kepela Dinas sudah mulai tertekan dengan kinerja Pj Bupati Garut yang sekarang. Termasuk isue yang beredar saat ini sudah ada dua Kepala Dinas yang menjalani pemeriksaan di Polda Jawa Barat terkait dugaan tidan pidana korupsi, itu juga salah satu manuver yang ditudingkan kepada Pj Bupati Garut Barnas Adjidin.
Gerakan Masyarakat Desa Bersatu (Gamdesa) Kabupaten Garut, Irfan Iskandar membenarkan, adanya tekanan ke setiap Kepala Dinas yang dilakukan oleh Pj Bupati Garut, Barnas Adjidin termasuk ada orang yang ikut andil dalam pengaturan pekerjaan proyek di setiap dinas.
"Kita ada rekaman yang diduga Kepala Dinas yang merasa tertekan oleh Pj Bupati Garut," ujar Irfan Iskandar, Selasa (26/3/2024).
Baca Juga: Kejaksaan Agung Periksa Saksi-saksi Tiga Kasus Dugaan Mega Korupsi
Menurut Irfan, kinerja Pj Bupati Garut Barnas Adjidin sampai saat ini belum menungjukan keseriusan dalam memajukan kota Garut. Terlihat, belum ada kinerja yang serius, justru sebaliknya kelihatan ingin menguasai anggaran dengan memplot di setiap dinas.
