Bilal, Sahabat Nabi yang Sering Berkurban dengan Ayam, Begini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

16 Juni 2024, 21:00 WIB
ustadz Adi Hidayat menjelaskan kurban dengan ayam /tangkapan layar channel @Adi Hidayat Official/

Priangan Insider - Diantara sahabat Nabi yang populer kisahnya dan termasuk salah satu sahabat yang dijamin masuk surga adalah Bilal Bin Rabah Radhiallahu 'anhu. Kita tahu bahwa Bilal Bin Rabah adalah salah satu sahabat yang dekat dengan Nabi dan menjadi muadzinnya waktu itu.

Diantara banyaknya kisah mengenai Bilal, ada salah satu suri tauladan yang bisa kita petik darinya. Yaitu kisah Bilal yang sering berkurban dengan ayam.

Di saat para sahabat lain berkurban dengan hewan-hewan seperti kambing, domba atau unta, maka waktu itu Bilal menyembelih ayam di saat hari raya kurban.

Baca Juga: Kurban Sapi oleh 7 Orang dengan Kambing 1 Orang, Mana yang Lebih Afdol?

Tentu saja jika kita melihat ijma para ulama, bahwasanya sudah ditentukan hewan yang boleh dikurbankan merupakan hewan yang diternakkan dari jenis kambing, domba, unta, sapi atau kerbau.

Untuk jenis ayam sendiri walaupun termasuk jenis hewan ternak, namun tidak digolongkan dalam hewan kurban.

Lantas apakah di sini sahabat sekelas Bilal keliru dalam memahami agama Islam? Tentu saja jawabannya tidak demikian.

Baca Juga: Jawaban Bijak Buya Yahya, Kerbau dan Rusa Bisakah Jadi Hewan Kurban?

Justru Bilal ini ingin mengajarkan satu contoh yang baik kepada kita yaitu tentang spirit sedekah atau berbagi.

Ustadz Adi Hidayat seperti dikutip dari channel youtube @Adi Hidayat Official menjelaskan, bahwa keterangan tentang Bilal yang sering kurban dengan ayam ini memang sahih.

Di dalam suatu keterangan, Bilal pernah berkata bahwa yang artinya" saya sesungguhnya tidak peduli dengan apa yang orang-orang sajikan, saya bisa menyembelih ayam dan saya bisa bersedekah kemudian dengan hasil penyembelihan itu kepada anak-anak yatim dan juga kepada orang-orang yang fakir" ujar ustadz Adi Hidayat mengutip keterangan Bilal.

Baca Juga: Jelang Hari Raya Idul Adha, Diskannak Garut Pastikan Kesehatan dan Kehalalan Hewan Kurban

Jadi waktu itu, Bilal kerap menyembelih ayam di saat hari raya kurban, dimana para sahabat yang lain berkurban dengan hewan yang dicontohkan Nabi. 

Kemudian hasil dari penyembelihan ayam itu dibagikan kepada anak yatim dan fakir miskin.

Untuk kasus Bilal ini, Ustadz Adi menjelaskan bahwa kualifikasi sahabat Nabi itu berbeda-beda. Terutama jika melihat dari kualifikasi hartanya.

Baca Juga: Filosofi Menyembelih Hewan Kurban, Makna Mendalam di Era Modern

Jika dibandingkan sahabat yang lain, Bilal Bin Rabah tergolong sahabat yang hartanya tidak banyak. Ia memiliki keterbatasan dari segi harta.

"Kualifikasi sahabat nabi kan berbeda-beda. Bilal punya keterbatasan dari segi harta, beliau ingin seperti yang lain kurban tapi mampunya cuma ayam," ujar ustadz Adi Hidayat.

Di sini Bilal bukan tidak tahu hukum kurban, namun Bilal dengan keterbatasannya itu ingin mengajarkan bahwa walaupun mempunyai keterbatasan dalam berkurban, namun semangat atau spirit berbagi itu harus dijaga momen idul adha.

Baca Juga: Hukum Kurban Sapi Lebih dari 7 Orang, Ustadz Syafiq Riza Basalamah

Bilal dengan keterbatasannya tetap memaksakan untuk berbagi sesuai kemampuan. Walaupun yang disembelihnya itu ayam dan tidak masuk kualifikasi ibadah kurban.

" Beliau ingin memberikan contoh, walaupun kita gk bisa berkurban seperti yang lain minimal kita ambil spiritnya untuk berbagi. Berikhtiar untuk mendapatkan rido Allah
walaupun gak masuk kualifikasi kurban minimal punya niat berbagi. nah sifat berbagi itulah yang ingin diontohkan Bilal," jelas ustadz Adi Hidayat.

Dalam hal ini Bilal juga ingin mengajarkan bahwa berbagi dengan ayam ini jauh lebih baik ketimbang kita kurban dengan hewan yang besar, namun niatnya tidak ikhlas, atau dibagikan dengan cara tidak benar, atau berkurban dengan harta haram.

Seolah-olah Bilal ingin menyindir kita semua yang berkurban tapi tidak disertai keikhlasan kepada Allah swt.

Namun demikian kata ustadz Adi, tentu jika kita mampu berkurban dengan hewan kurban kemudian disertai niat ikhlas, itu jauh lebih baik.***

Editor: Gilang Candra Kirana

Tags

Terkini

Terpopuler