Tercatat 160 Ribu Kematian Setiap Tahun : Indonesia Dorong TBC RO Masuk Agenda AMR di Tingkat PBB

- 17 Mei 2024, 15:00 WIB
menghadiri dengar pendapat pertemuan tingkat tinggi perserikatan bangsa-bangsa tentang Resistensi Antimikroba atau Antimicrobial Resistance (AMR) di New York, Amerika Serikat.
menghadiri dengar pendapat pertemuan tingkat tinggi perserikatan bangsa-bangsa tentang Resistensi Antimikroba atau Antimicrobial Resistance (AMR) di New York, Amerika Serikat. /Istimewa/STPI/

“Integrasi antara TB dan AMR akan saling menguntungkan sistem kesehatan negara dan orang-orang yang terdampak oleh situasi tersebut. Sangat disayangkan bahwa kebijakan global menjadi penghalang dari apa yang dibutuhkan di tingkat negara” tambah Nurul

Salah satu delegasi dari Afrika Barat, staf bagian kesehatan Nigeria menuturkan

Baca Juga: Mengenang Kejayaan Tanaman Hias Termahal Tahun 2000-an

“Jumlah penderita TB resisten obat meningkat sementara yang menerima perawatan tetap rendah. Deklarasi politik yang kuat diperlukan untuk meningkatkan kesadaran akan hubungan ini" tutur beliau
Dilain sisi Duta Besar Polandia untuk PBB, Krzysztof Szczerski, menyatakan apresiasinya atas kepemimpinan Indonesia dalam membentuk Aliansi ini dia menambahkan

“awal tahun 2024 adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan upaya, terutama setelah adopsi Deklarasi Politik PBB untuk memerangi TB pada tahun 2023 lalu”

Maka dari itu rapat dengar pendapat pertemuan tingkat tinggi perserikatan bangsa-bangsa kali ini, dimana peserta yang hadir mendapat kesempatan untuk berbagi pandangan terhadap prioritas kunci dalam rapat tingkat tinggi dan deklarasi politik, serta mengelaborasi tantangan dan solusi potensial untuk menyelesaikan masalah AMR di tingkat nasional, regional, dan global, Nurul Luntungan menegaskan dalam pidatonya

Baca Juga: Seni, Sejarah, dan Filosofi di Balik Tajamnya Pedang Katana

“Saya, mewakili suara dari negara-negara yang menghadapi frustasi serupa, mendesak deklarasi politik AMR untuk mengakui TB resisten obat sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari komitmen global untuk memerangi AMR.

Hal ini untuk memasukkan langkah-langkah yang terbukti mencegah dan mengobati TB Resisten Obat sebagai bagian dari intervensi strategis, dimana kita harus konsisten, tidak diskriminatif, dan efisien dalam sumber daya dalam strategi untuk memerangi AMR, tutup Nurul.(***)

Halaman:

Editor: Roni Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah