Network
PRIANGANINSIDER - Perseteruan antara Israel dan Palestina adalah salah satu konflik terlama dan paling kompleks di dunia modern. Konflik ini melibatkan berbagai dimensi politik, sejarah, agama, dan budaya yang telah membentuk lanskap politik Timur Tengah selama berabad-abad.
Penyatuan dan Pembagian Tanah Palestina Konflik antara Israel dan Palestina memiliki akar sejarah yang panjangpanjang. Dimulai dengan pembagian tanah Palestina oleh Liga Bangsa-Bangsa pada tahun 1947 untuk menciptakan negara Israel bagi kaum Yahudi dan negara Palestina bagi penduduk Arab.
Pembagian ini ditolak oleh Arab Palestina dan negara-negara Arab di sekitarnya, yang menyebabkan pecahnya Perang Arab-Israel 1948.
Perang Arab-Israel 1948 berakhir dengan kemenangan Israel dan pendirian negara Israel pada 14 Mei 1948. Puluhan ribu warga Palestina mengungsi atau diusir dari tanah mereka selama konflik ini, menciptakan masalah pengungsi Palestina yang masih menjadi isu penting hingga saat ini.
Baca Juga: Kades Sindangsuka Garut, Tidak Terima Bayaran Dua Kali Lipat Terkait Hilangnya Saluran Pertanian
Perang Enam Hari pada tahun 1967 melibatkan Israel dan negara-negara Arab, termasuk Yordania, Mesir, dan Suriah. Israel berhasil merebut wilayah Palestina, termasuk Jalur Gaza, Tepi Barat Sungai Yordan, dan wilayah Timur Yerusalem, yang kemudian dikuasai oleh Israel.
Pada tahun 1993, Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) menandatangani Perjanjian Oslo, yang bertujuan untuk menciptakan proses perdamaian dan otonomi Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Meskipun ada upaya-upaya perdamaian selama beberapa dekade berikutnya, namun banyak kendala politik dan keamanan yang menghambat tercapainya perdamaian yang berkelanjutan.
Konflik antara Israel dan Palestina masih berlanjut hingga saat ini, dengan serangkaian serangan dan kekerasan dari kedua belah pihak.
Baca Juga: Epy Kusnandar Terlibat Narkoba, Keluarga di Garut Doakan yang Terbaik
