Ayo Kita Fahami Budaya Sunda dalam Pola Pikir 'Urang Sunda'

- 9 Juni 2024, 08:05 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi /Joe/

Priangan Insider - Budaya Sunda, yang berasal dari wilayah Jawa Barat dan Banten, merupakan salah satu budaya yang kaya dan beragam di Indonesia.

Budaya ini tidak hanya tercermin dalam seni, bahasa, dan adat istiadat, tetapi juga dalam pola pikir dan cara pandang masyarakat Sunda.

Mari kita membahas bagaimana budaya Sunda mempengaruhi pola pikir orang Sunda, termasuk nilai-nilai yang dipegang, cara berinteraksi, serta pandangan hidup mereka.

Urang Sunda tidak bisa dipisahkan dari prinsip "Silih Asih, Silih Asah , Silih Asuh", yang mencerminkan nilai kebersamaan dan saling membantu dalam masyarakat Sunda.

"Silih Asih" berarti saling mengasihi, "Silih Asah" berarti saling mengasah atau belajar satu sama lain, dan "Silih Asuh" berarti saling mengasuh atau merawat. Prinsip ini menekankan pentingnya solidaritas dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Ikut Razia Gabungan, Biebie Bagja Berharap Knalpot Bising Dimusnahkan Secara Rutin

Urang Sunda dikenal dengan kesopanannya. Tata krama atau etiket sangat dijunjung tinggi dalam interaksi sosial. Menghormati orang lain, terutama yang lebih tua, adalah bagian penting dari budaya Sunda. Ini tercermin dalam bahasa Sunda yang memiliki tingkatan bahasa berbeda untuk menunjukkan rasa hormat.

Kehidupan beragama merupakan aspek penting dalam budaya Sunda. Mayoritas orang Sunda beragama Islam, dan nilai-nilai agama sangat mempengaruhi cara pandang urang Sunda terhadap kehidupan. Sikap religius ini terlihat dalam perilaku sehari-hari, upacara adat, serta perayaan keagamaan.

Orang Sunda sangat memperhatikan cara mereka berkomunikasi. Mereka menggunakan bahasa yang lembut dan sopan dalam percakapan sehari-hari.

Ada tingkatan dalam bahasa Sunda yang menunjukkan tingkat kesopanan, seperti penggunaan bahasa kasar (kasar), halus (lemes), dan sangat halus (basa krama).

Prinsip gotong royong atau kerjasama sangat kuat dalam masyarakat Sunda. Tradisi ini mencerminkan solidaritas dan kebersamaan dalam menyelesaikan pekerjaan atau menghadapi masalah bersama-sama. Gotong royong juga sering diterapkan dalam kegiatan sosial dan keagamaan.

Baca Juga: Polsek Bayongbong Berhasil Sita 32 Knalpot Bising yang Resahkan Warga

Budaya Sunda sangat menekankan nilai kekeluargaan. Hubungan keluarga dianggap sangat penting, dan ini tercermin dalam cara orang Sunda merawat dan menghormati anggota keluarga mereka. Keluarga besar sering tinggal berdekatan dan saling membantu dalam berbagai aspek kehidupan.

Pandangan Hidup Urang Sunda mengenal prinsip "Hirup Mah Ngan Sakali". Ungkapan ini berarti "hidup hanya sekali", yang menggambarkan pandangan hidup orang Sunda untuk menjalani kehidupan dengan baik dan bermakna.

Prinsip ini mendorong Urang Sunda untuk selalu berbuat baik, menjaga hubungan harmonis dengan sesama, dan menjalankan kehidupan yang penuh tanggung jawab.

Urang Sunda cenderung menjalani kehidupan dengan sederhana dan tidak berlebihan. Mereka lebih menghargai kehidupan yang tenang dan damai daripada mengejar kemewahan. Kesederhanaan ini juga terlihat dalam cara berpakaian, cara berbicara, dan gaya hidup sehari-hari.

Baca Juga: Ternyata Ini Koin Kuno 1000 Kelapa Sawit Mahal, Segera Jual Jika Punya

Budaya Sunda sangat menghargai alam dan lingkungan. Hal ini tercermin dalam berbagai tradisi dan upacara yang berkaitan dengan alam.

Hal itu seperti terlihat dalam ritual seren taun (upacara panen) dan ngalaksa (upacara syukuran setelah panen). Orang Sunda percaya bahwa menjaga alam adalah bagian dari tanggung jawab sebagai manusia.

Pandangan hidup yang sederhana, menghargai alam, dan menjalani kehidupan dengan bermakna menunjukkan bagaimana budaya Sunda membentuk karakter dan identitas masyarakatnya.

Dengan memahami budaya Sunda, kita dapat lebih menghargai keunikan dan kekayaan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia, Cag! (***) 

Editor: Juhendi Majid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah