PRIANGANINSIDER - Harimau Jawa yang sebelumnya dikira sudah punah, teridentifikasi masih ada di Surade, Sukabumi, Jawa Barat. Hal itu diketahui dari publikasi Peneliti Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Jika seandainya memang masih ada, maka bagaimana upaya untuk melestarikan hewan yang sebelumnya dikira sudah punah itu? dan bagaimana menjaga pemberitaan tentang harimau agar tidak berkonflik dengan manusia.
Peneliti dari BRIN ini menyampaikan kabar gembira bahwa dari penelitian rambut di Sukabumi, diketahui bahwa DNA-nya merupakan milik Harimau Jawa.
Kabar tersebut tentunya sangat mengembirakan bagi peneliti, pecinta alam, pegiat lingkungan tentang keberadaan raja hutan yang sudah dianggap punah itu.
Di sisi lain, Didik Raharyono, Direktur Peduli Karnivor Jawa justru menyoroti tentang pemberitaan media yang selama ini memberikan stigma kurang baik terhadap harimau sehingga memicu konflik dengan manusia.
Stigma yang beredar selama ini bahwa keberadaan hewan tersebut membahayakan masyarakat. Dan hampir 90 persen kata Didik, pemberitaan mengenai satwa karnivor diberikan judul meresahkan warga.
Baca Juga: Polres Garut : Ada Enam Trouble Spot Kemacetan di Jalur Mudik Jabar Selatan
"Mohonlah diubah pemberitaan ketika dilihat harimau, macan dianggap meresahkan warga," kata Didik dalam diskusi dalam jaringan Forum Konservsi Satwaliar Indonesia (Foksi) bertajuk, Kembalinya Sang Predator terbesar Hutan Jawa, Rabu, 3 April 2024 dikutip dari Pikiran Rakyat (Grup Priangan Insider).