Firaun, Raja Mesir Kuno Yang Dianggap Jelmaan Dewa

- 29 Maret 2024, 21:31 WIB
Gambar Ilustrasi
Gambar Ilustrasi /Joe/

Mereka sering terlibat dalam konflik dengan bangsa-bangsa tetangga dan harus memimpin pasukan mereka ke dalam peperangan.

Baca Juga: Imagine, Lagu Penyatuan dan Harapan

Selain itu, mereka juga harus menghadapi isu-isu internal seperti pemberontakan dan konspirasi untuk merebut tahta.

Kehidupan firaun juga terkait erat dengan kehidupan agama Mesir Kuno. Mereka dianggap sebagai wakil dewa-dewa di Bumi dan memiliki peran penting dalam upacara-upacara keagamaan.

Firaun juga percaya bahwa mereka akan hidup setelah mati dan melakukan berbagai persiapan untuk kehidupan di dunia setelah kematian.

Baca Juga: LPADD Menduga Penunjukan Pihak Ketiga Pekerjaan Hotmix Jalan Desa Girimukti, Tidak Melalui Proses Lelang

Makam mereka, yang dikenal sebagai piramida, menjadi pusat penyembahan dan pemujaan setelah mereka meninggal dunia.

Namun, pada akhirnya, kekuasaan Firaun berakhir dengan invasi dari luar. Pada tahun 332 SM, Mesir jatuh ke tangan Aleksander Agung dari Yunani dan kemudian menjadi bagian dari Kekaisaran Romawi. Mesir tidak lagi memiliki firaun dan periode kejayaan Mesir Kuno pun berakhir.

Dalam sejarahnya, firaun telah meninggalkan warisan yang tak tertandingi dalam bidang arsitektur, seni, dan kebudayaan. Piramida mereka yang megah dan monumen-monumen monumental masih menjadi saksi bisu dari kejayaan Mesir Kuno.

Baca Juga: Agenda Tahunan, Jelang Buka Puasa Karang Taruna Berbagi Takjil Gratis

Halaman:

Editor: Juhendi Majid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x