Omset Rp20 Juta Sebulan, Hanya Budidaya Lidah Buaya di Atas Rumah, Peluang Usaha Menjanjikan

23 Mei 2024, 21:00 WIB
Marimin petani lidah buaya sukses bisa meraup omset 20 juta per bulan /tangkapan layar channel @TV Tani |Kementerian Pertanian Indonesia/

PRIANGANINSIDER - Budidaya tanaman Lidah Buaya menjadi peluang usaha yang sangat menjanjikan. Pasalnya kebutuhan pasar akan tanaman yang satu ini cukup tinggi.

Manfaatnya yang begitu besar, membuat lidah buaya tak hanya dibutuhkan oleh industri makanan saja, namun juga banyak dibutuhkan oleh industri kesehatan dan kecantikan.

Banyak petani yang sudah benar-benar merasakan bagaimana manisnya usaha budidaya lidah buaya.

Baca Juga: Lidah Buaya Mampu Menurunkan Kadar Kolesterol dalam Darah

Sebelumnya kami juga sudah membuat artikel tentang kisah seorang petani lidah buaya yang sukses dari Kabupaten Sleman bernama Marianto, dalam artikel berjudul "Budidaya Lidah Buaya, Referensi Usaha Bagi Anak Muda, Sangat Menguntungkan".

Kali ini kami akan menceritakan kembali bagaimana kisah petani lidah buaya yang sukses. Kisah sukses kali ini dialami oleh seorang ibu rumah tangga bernama Marimin dari daerah Jakarta Timur.

Marimin berhasil memperoleh omset dari budidaya dan mengolah lidah buaya sebesar 20 juta rupiah per bulannya. 

Baca Juga: Dokter Zaidul Akbar Pernah Mengobati Ayahnya dengan Lidah Buaya, Apa Penyakitnya?

Uniknya, Marimin hanya memanfaatkan lahan terbatas yaitu dengan menanam di atap rumah menggunakan kaleng bekas. Simak kisah suksesnya hingga tuntas.

Mengutip dari channel youtube @TV Tani Kementerian Pertanian Indonesia, Marimin menceritakan bahwa Ia mulai membudidayakan lidah buaya sejak tahun 2005.

Waktu itu Marimin tertarik untuk membuat pupuk organik yaitu kompos dari bekas sampah dapur rumah tangga. Pupuk kompos tersebut awalnya digunakan untuk menanam tanaman hias.

Baca Juga: Peluang Usaha Menjanjikan dengan Budidaya Pepaya, Anak Muda Harus Lihat Ini

Setelah itu Ia pun berpikir bagaimana kemudian mulai membudidayakan tanaman yang bernilai ekonomis. Lalu dipilihlah lidah buaya.

Ia pun mulai budidaya lidah buaya yang ditanam di bekas kaleng cat, botol plastik, pot dan polybag.

Karena lahan yang dimilikinya terbatas, karena kita tahu di daerah Jakarta sangat sempit untuk budidaya tanaman. Akhirnya Marimin menanam lidah buaya di atap rumah.

budidaya lidah buaya di atas rumah

Baca Juga: Fahri Berhasil Mengeluarkan Bunga Anggrek Tebu Lebih Cepat, Begini Caranya

Selain itu, di daerah Jakarta Timur juga merupakan daerah rawan banjir. Oleh karena itu dengan menanam di atap rumah akan jauh lebih aman.

Kemudian Marimin pun mulai mengajak tetangganya untuk menanam lidah buaya sehingga terbentuk semacam kelompok tani lidah buaya di lingkungannya.

Ada banyak sekali keuntungan yang didapat dengan menanam lidah buaya. Marimin mengatakan bahwa semua bagian dari lidah buaya bisa dimanfaatkan dan tidak ada sama sekali limbahnya.

Baca Juga: Bunga Tanduk Rusa Willinckii Roll yang Unik, Semakin Bagus Rollnya Akan Semakin Mahal

" Kulitnya juga bisa dimanfaatkan buat teh lidah buaya untuk sakit diabetes. gak ada yang dibuang semua manfaat gak ada limbahnya," ujarnya.

Produk utama dari lidah buaya memang daging daunnya. Namun kulit dari daunnya juga bisa digunakan menjadi teh herbal. Dan khasiatnya juga bisa untuk mengobati penyakit diabetes.

Selain itu kata Marimin, untuk merawat lidah buaya juga tidak sulit. untuk penyiraman hanya sekali sehari saja jika musim kemarau. Namun di musim hujan tidak perlu disiram.

Baca Juga: Bunga Tanduk Rusa Banyak Dicari, Pengusaha Tanaman Hias di Lembang Ini Laku Keras Jualannya

Termasuk jika berbicara modal juga tidak butuh biaya besar. Dengan modal 50 ribu rupiah atau 100 ribu rupiah sudah bisa menanam lidah buaya di pekarangan rumah.

Setelah tahun 2008, budidaya Marimin pun mulai berkembang dan dilirik oleh Dinas pemerintah daerah setempat. Ia mendapatkan pelatihan bagaimana mengolah lidah buaya menjadi produk turunannya. Kemudian diajarkan juga membuat perizinan dari produk tersebut, termasuk membuat sertifikat halal.

Pada tahun 2022 lalu, Marimin memiliki 30 anggota petani yang juga membudidayakan lidah buaya di lahan sempit di atap rumah dan pekarangan rumah.

Penghasilan Marimin sendiri, per bulan bisa meraup omset 20 juta rupiah, hanya dengan menanam di atas rumah seperti itu.

Produk lidah buaya miliknya pun sudah diterima di berbagai toko herbal, toko online dan berbagai pasar lainnya.***

Editor: Gilang Candra Kirana

Tags

Terkini

Terpopuler