Agus menuturkan, seorang pejabat Pj Bupati dengan tugas menjalankan roda organisasi pemerintahan sangat wajar kalau dia ingin mundur.
Baca Juga: Mengadu pada Allah saat Hati Resah
“Ini membuktikan Pj Bupati Garut tidak faham psikologi dan sosiologi warga Garut. Menempatkan jabatan sebagai alat produksi untuk perburuan rente serta membangun oligarki, saya melihat seperti itu yang terjadi,” katanya.
Agus mengaku, akan terus menyuarakan tentang keseriusan pernyataan Pj Bupati Garut yang sudah ingin mundur dengan menggelorakan “Desakan Mundur Harus Bergulir”.
“Gerakan mundur dari jabatan Pj Bupati Garut serius dilakukan. Soalnya jabatan Pj Bupati bukan jabatan main-main,” cetusnya.
Baca Juga: Upaya BNN Cegah Peredaran Narkotika di Indonesia
Agus juga menambahkan, sosok Pj Bupati Garut Barnas Adjidin merupakan seorang birokrat senior di lingkungan Pemprov Jabar. Bahkan, di Garut saat ini bertugas sudah mulai membentuk kekuatan membangun oligarki.
“Mungkin saja Pj Bupati Garut merasa ada backup kekuatan dari pejabat Kejagung. Kalau tidak salah Kejagung merupakan saudaranya,” ungkapnya.
Terlepas adanya kekuatan tersebut, Agus meminta pada Pj Bupati Garut yang baru bertugas selama tiga bulan, untuk membuktikan pernyataannya dengan serius dengan melayangkan surat pengunduran diri sebagai Pj Bupati Garut ke Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri).
Baca Juga: Apes Pelaku Curanmor Dikepung Ratusan Warga Saat Hendak Antar Istri Jual Baju