PPDB 2024, Memaksakan Anak Masuk Sekolah Favorit Berpotensi Adanya Praktik Suap

- 8 Juni 2024, 14:00 WIB
PPDB
PPDB /joe/

Priangan Insider - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 adalah momen penting dalam sistem pendidikan di Indonesia, yang seringkali diwarnai oleh berbagai tantangan dan kontroversi. Salah satu masalah yang mencuat setiap tahun adalah praktik suap yang terjadi karena tekanan orang tua untuk memasukkan anak-anak mereka ke sekolah favorit.

Fenomena ini tidak hanya merusak integritas sistem pendidikan, tetapi juga memberikan dampak negatif pada berbagai aspek sosial dan moral. Di sini akan mengupas bagaimana memaksakan anak masuk sekolah favorit bisa memicu praktik suap dan mengapa hal ini harus dihindari.

Tekanan Sosial dan Harapan Orang Tua

Banyak orang tua menginginkan yang terbaik untuk anak-anak mereka, termasuk memasukkan mereka ke sekolah favorit yang dianggap memiliki reputasi akademis yang tinggi.

Prestise dan Status: Sekolah favorit sering kali dianggap sebagai simbol prestise dan status sosial, mendorong orang tua untuk melakukan segala cara agar anak mereka diterima.

Harapan Berlebihan: Harapan yang terlalu tinggi dari orang tua dapat memberikan tekanan besar pada anak, yang pada akhirnya bisa mendorong orang tua mencari jalan pintas melalui praktik suap.

Ketidakadilan dalam Sistem Pendidikan

Praktik suap dalam PPDB menciptakan ketidakadilan bagi siswa yang berusaha masuk ke sekolah berdasarkan kemampuan dan prestasi mereka.

Mengorbankan Kualitas: Siswa yang sebenarnya memiliki kemampuan dan prestasi akademis yang memadai mungkin tersingkir karena adanya siswa yang masuk melalui jalur suap.

Merusak Integritas: Praktik ini merusak integritas sistem pendidikan, mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap keadilan dan transparansi dalam proses penerimaan siswa.

Halaman:

Editor: Juhendi Majid


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah