Ustadz Adi Hidayat seperti dikutip dari channel youtube @Adi Hidayat Official menjelaskan, bahwa keterangan tentang Bilal yang sering kurban dengan ayam ini memang sahih.
Di dalam suatu keterangan, Bilal pernah berkata bahwa yang artinya" saya sesungguhnya tidak peduli dengan apa yang orang-orang sajikan, saya bisa menyembelih ayam dan saya bisa bersedekah kemudian dengan hasil penyembelihan itu kepada anak-anak yatim dan juga kepada orang-orang yang fakir" ujar ustadz Adi Hidayat mengutip keterangan Bilal.
Baca Juga: Jelang Hari Raya Idul Adha, Diskannak Garut Pastikan Kesehatan dan Kehalalan Hewan Kurban
Jadi waktu itu, Bilal kerap menyembelih ayam di saat hari raya kurban, dimana para sahabat yang lain berkurban dengan hewan yang dicontohkan Nabi.
Kemudian hasil dari penyembelihan ayam itu dibagikan kepada anak yatim dan fakir miskin.
Untuk kasus Bilal ini, Ustadz Adi menjelaskan bahwa kualifikasi sahabat Nabi itu berbeda-beda. Terutama jika melihat dari kualifikasi hartanya.
Baca Juga: Filosofi Menyembelih Hewan Kurban, Makna Mendalam di Era Modern
Jika dibandingkan sahabat yang lain, Bilal Bin Rabah tergolong sahabat yang hartanya tidak banyak. Ia memiliki keterbatasan dari segi harta.
"Kualifikasi sahabat nabi kan berbeda-beda. Bilal punya keterbatasan dari segi harta, beliau ingin seperti yang lain kurban tapi mampunya cuma ayam," ujar ustadz Adi Hidayat.
Di sini Bilal bukan tidak tahu hukum kurban, namun Bilal dengan keterbatasannya itu ingin mengajarkan bahwa walaupun mempunyai keterbatasan dalam berkurban, namun semangat atau spirit berbagi itu harus dijaga momen idul adha.