Sejarah Penggunaan Kuitansi Dari Masa Kuno hingga Era Modern

- 8 Juni 2024, 12:00 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi /Joe/

Priangan Insider - Kuitansi adalah salah satu alat transaksi tertulis yang paling umum digunakan dalam berbagai aktivitas ekonomi, baik itu dalam perdagangan, jasa, maupun transaksi keuangan lainnya.

Tetapi, kapan sebenarnya kuitansi pertama kali digunakan? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu melihat jauh ke belakang, ke awal peradaban manusia, dan melacak evolusi dari konsep kuitansi itu sendiri.

Awal Mula Kuitansi

Penggunaan kuitansi sebagai bukti transaksi bukanlah hal baru. Faktanya, bukti tertulis semacam ini sudah ada sejak zaman kuno, ketika manusia mulai melakukan perdagangan dan membutuhkan cara untuk mencatat transaksi mereka.

Mesopotamia Kuno (sekitar 3000 SM): Bukti pertama dari sistem pencatatan transaksi ditemukan di Mesopotamia, di mana para pedagang menggunakan tablet tanah liat untuk mencatat transaksi mereka. Tablet ini ditulisi dengan huruf paku (cuneiform) dan berfungsi sebagai bukti tertulis dari barang yang ditukar atau dijual.

Mesir Kuno: Di Mesir, papirus digunakan sebagai media untuk mencatat transaksi. Catatan-catatan ini sering kali berisi informasi tentang jumlah barang yang dijual, harga, dan nama pihak-pihak yang terlibat.

Roma Kuno: Di Roma, kuitansi sudah lebih terstruktur. Orang Romawi menggunakan sistem pencatatan yang lebih rinci untuk berbagai transaksi, termasuk perdagangan dan pajak. Mereka menggunakan berbagai media, termasuk tablet lilin dan papirus, untuk mencatat informasi transaksi.

Perkembangan di Abad Pertengahan

Selama Abad Pertengahan, sistem pencatatan transaksi semakin berkembang dengan munculnya perdagangan yang lebih kompleks dan luas.

Buku Akuntansi: Pada masa ini, penggunaan buku akuntansi mulai populer di kalangan pedagang. Buku ini berisi catatan terperinci tentang kredit dan debit, serta kuitansi untuk setiap transaksi.

Halaman:

Editor: Juhendi Majid


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah