Network
PRIANGANINSIDER - Kematian adalah bagian alami dari siklus kehidupan yang sering kali dihindari dalam percakapan sehari-hari. Namun, mempersiapkan diri untuk kematian dapat memberikan ketenangan pikiran.
Bukan itu saja, mempersiapkan kematian diri sendiri membantu mengurangi beban emosional serta berbagi dengan orang-orang terkasih. Ketenangan Pikiran: Mengetahui bahwa semua urusan telah diatur dapat memberikan rasa damai.
Dengan mempersiapkan kematian yang baik, keluarga tidak perlu mengurus berbagai hal administratif yang kompleks di saat mereka berduka. Kita juga dapat memastikan bahwa aset dan warisan dialokasikan sesuai dengan keinginan kita.
Baca Juga: Putri Indonesia 2024, Harashta Haifa Zahra, Kunjungi Tanah Kelahirannya di Kabupaten Garut
Mempersiapkan kematian berarti kita juga memastikan bahwa keinginan mengenai perawatan akhir hayat dan pemakaman dipatuhi. Wasiat adalah dokumen hukum yang menyatakan bagaimana aset akan dibagikan setelah kematian. Ini membantu menghindari sengketa di antara ahli waris.
Selain pembagian harta, wasiat juga bisa mencakup perintah khusus seperti perwalian anak di bawah umur dan instruksi pemakaman.
Revisi wasiat secara berkala sangat penting untuk mencerminkan perubahan dalam kehidupan, seperti kelahiran anak atau perubahan aset. Menunjuk seseorang untuk membuat keputusan medis atas nama kita jika kita tidak dapat melakukannya sendiri.
Perintah Do-Not-Resuscitate (DNR) adalah perintah yang memberi tahu tenaga medis untuk tidak melakukan resusitasi jika jantung berhenti.
Baca Juga: Persib Bandung Tundukkan Madura United 3-0 dalam Leg Pertama Final Liga 1
Memilih tempat peristirahatan terakhir, baik itu kuburan, mausoleum, atau tempat penyimpanan abu dapat menjadi pertimbangan akhir. Menentukan jenis upacara, pemilihan lagu, pembacaan, dan siapa saja yang akan berpartisipasi.
