Network
/photo/2024/06/15/1624858251.jpeg)
Priangan Insider - Ucapan yang sangat menyakitkan yang dilontarkan Ketua DPRD Garut, Euis Ida Wartiah, menjadi salah satu pemicu terjadinya aksi saling dorong antara peserta aksi guru honorer yang jumlahnya ribuan dengan petugas kepolisian di depan Gedung DPRD Garut, pada Jum'at (14/6/2024) petang.
Ucapan Ketua DPRD Garut, Euis Ida Wartiah, telah melukai hati ribuan guru yang menuntut kejelasan pemerintah terkait kuota pengangkatan P3K untuk Kabupaten Garut, yang hanya 600 orang pada tahun 2024.
Menyikapi pernyataan Euis Ida Wartiah yang juga Ketua DPRD Garut periode 2019-2024 tersebut, Ketua Forum Aliansi Guru dan Karyawan (Fagar) Ma'mol Abdul Faqih, mengatakan sangat tersinggung dan telah melukai hati para guru.
Baca Juga: Wajib Dibaca! Ini Caleg Terpilih Dapil Garut 1 Hasil Pemilu 2024, Didominasi Muka Baru
"Apa yang diucapkan Ketua DPRD Garut, Euis Ida sangat tidak pantas sudah melukai hati para guru honorer. Tidak beretika," ujar Ma'mol Abdul Faqih, Jum'at (14/6/2024) malam.
Menurut Ma'Mol, selain telah melukai hati para guru dan tidak beretika, Euis Ida Wartiah, seharusnya menerima dengan baik para guru yang hendak menyampaikan aspirasinya. Bukannya, melontarkan perktaan yang sangat menyakiti dan tidak mempunyai rasa empati.
"Kata-kata Ceurik Sing Sae "Menangis yang bagus" itu tidak pantas dilontarkan oleh seorang pejabat publik, apalagi sebagai Ketua DPRD yang notabene wakil kami," cetusnya.
Diketahui seperti diberitakan sebelumnya, seorang guru honorer perempuan ingin menyampaikan keluhan langsung pada Ketua DPRD Garut, yang beru keluar dari kendaraan roda empat yang ditumpanginya. Bahkan dengan memelas sambil menangis di tanah. Namun, Ketua DPRD Garut Euis Ida Wartiah bukannya menanggapi melainkan mengeluarkan perkataan yang tidak menyenangkan dihadapan puluhan guru honorer.
