Kini Mantaf Maju di Pilkada Garut dari Partai Golkar, Berikut Profile Pengusha Kulit Sukses

- 19 April 2024, 15:05 WIB
Calon Bupati Garut, H. Nadiman makin mantap bersama Partai Golkar.
Calon Bupati Garut, H. Nadiman makin mantap bersama Partai Golkar. /Istimewa/

PRIANGANINSIDER - Konstalasi politik di Kabupaten Garut menjelang Pilkada 2024, terus bermunculan yang ingin membangun Kota Dodol ini. Salah satunya H. Nadiman yang ikut daftar dan konvensi Partai Golkar.

Sepak terjangnya di dunia politik sudah tidak diragukan lagi. Meskipun alam usahanya dan mengejar karir semasa kecil mengalami jatuh bangun dan pahit. Bahkan sempat gagal masuk ke AKABRI pada tahun 1985.

Siapa yang tak kenal sosok H. Nadiman lahir anak ke-4 dari 11 (sebelas) bersaudara, dari keluarga seorang petani kecil di pinggiran Kota Garut, dan salah satu Kakak dari adiknya meninggal masih dalam kondisi anak kecil, sehingga sampai sekarang jadi 9 (sembilan) bersaudara, 2 (dua) laki-laki 7 (tujuh) perempuan ini.

Baca Juga: Pernah Viral, Bunga Janda Bolong Sekarang Dihargai Segini di Marketplace

Sejak Kecil H. Nadiman sudah diajarkan untuk menyabit rumput dan bertani baik mencangkul, mencaplak sawah, untuk ditanami padi dan menyiangi sawah, sehingga H.Nadiman paham betul tentang cara-cara bertani sejak kecil. Kehidupan sebagai anak seorang petani kecil dijalani sejak kecil, menerpa jalan hidupnya.

Dengan kehidupan yang berat sebagai anak seorang petani H. Nadiman berpikir untuk keluar dari kondisi seperti itu, sehingga memaksa saya untuk melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih baik, yang membawanya keluar dari kehidupan sebagai anak petani.

H. Nadiman masuk Sekolah Dasar tahun 1970-an dan keluar dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) tahun 1982 yang masa itu terjadi peristiwa meletus Gunung Galunggung.

Baca Juga: Operasional Bandara Sam Ratulangi Manado Masih Ditutup

Kemudian usai selesai menyelesaikan sekolah di timgkat SMP, masuk Sekolah Menengah Atas (SMA Negeri) Garut ,yang kala itu sangat sulit untuk bisa sekolah di sana, karena satu-satunya SMAN yang ada di Kota Garut dan selasai tahun 1985.
Setelah keluar dari SMAN H.Nadiman mengikuti test AKABRI yang saat itu sangat sulit, apalagi bagi anak seorang petani. Dari 700 orang yang mengikuti test AKABRI tinggal 3 (tiga) orang termasuk H.Nadiman, dan pada detik terakhir.

H.Nadiman dipulangkan dari proses seleksi, sehingga akhirnya mengikuti test masuk Perguruan Tinggi Negeri dan akhirnya diterima di IKIP Bandung Jurusan Kimia.

Semenjak di SMA H. Nadiman biasa dibawa berbisnis oleh Dulah satu keluarga dari pihak ibu untuk berbisnis kulit. Hal ini dijalani sambil kuliah disela-sela libur, sehingga menimbulkan jiwa enterprener nya.

Baca Juga: Investasi Uang Kuno Kembali Populer, Uang Pecahan 75 Ribu Dengan Nomor Seri Cantik juga Diburu Kolektor

Dimasa akhir menyelesaikan pendidikan H. Nadiman sudah mulai membangun usaha dibidang sarung tangan kulit, untuk kerja yang modalnya hanya ongkos dari Garut ke Bandung.

Melalui loby yang sangat sederhana saat itu dan bisa meyakinkan orang sehingga diberi modal dari orang tersebut.

Dengan kemampuan loby dan komunikasi sesama pengusaha yang ada di Garut saat itu, diajak kerjasama untuk melakukan export bersama, sehingga semua pengusaha bekerjasama barang untuk melakukan export sarung tangan ke USA, dan semua pengusaha sarung tangan saat itu maju pesat, dan H.Nadiman yang memimpin untuk mengurus proses pengiriman barang ke luar negeri.

Disela-sela proses pengiriman barang ke Jakarta H. Nadiman mengembangkan bisnis baru dalam proses penyamakan kulit dan akhirnya ketemu orang yang membantunya untuk bisnis penyamakan kulit dikenal baik sampai saat ini.

Baca Juga: Perjuangan R.A Kartini untuk Pendidikan Wanita

Sejak itu H. Nadiman mulai bisnis kulit Maklun di tempat milik orang kurang lebih selama 3 (tiga) tahun. Usaha H. Nadiman dibidang penyamakan kulit cukup berkembang tetapi ada kendala krisis ekonomi tahun 1997-1998, sehingga memaksanya untuk menimbulkan stategi.

Pada saat krisis ekonomi, terjadi perubahan harga barang berkali-kali lipat, yang pada saat itu punya stock kulit laku dijual, sehingga punya modal untuk membangun pabrik sendiri, dan akhirnya tumbuh berkembang sampai sekarang ini.

H. Nadiman sejak kecil juga biasa berorganisasi, makanya meskipun jadi pengusaha tetap masuk organisasi Asosiasi Pengusaha Kulit Indonesia (APKI), Kadin, Masyarakat Ekonomi Syariah (MIS) dan organiasai lainnya. Sehingga pernah memimpin DPD APKI Kabupaten Garut dan Ketua DPP APKI bidang Industri Kecil.

Halaman:

Editor: Robi Taufiq Akbar


Tags

Terkait

Terkini

x