Perjuangan R.A Kartini untuk Pendidikan Wanita

- 19 April 2024, 14:20 WIB
Ilustrasi (sketsa) R.A Kartini
Ilustrasi (sketsa) R.A Kartini /pixabay-arivleone/

PRIANGANINSIDER - Setiap tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini untuk memperingati tokoh wanita yang sangat berjasa terhadap kesamaan hak wanita untuk mendapatkan pendidikan yang layak seperti kaum laki-laki.

Ya, dia adalah Raden Ajeng (R.A) Kartini seorang pahlawan Indonesia yang kiprahnya sangat besar dalam membangun pendidikan bagi wanita.

Buah manisnya sudah bisa kita petik sekarang ini, dimana kaum wanita juga bisa mendapatkan hak yang sama dalam pendidikan.

Baca Juga: Pada Hari Jumat Ada Satu Waktu Paling Mustajab untuk Berdoa, Kapan Itu?

R.A Kartini sendiri lahir pada 21 APril 1879 di Jepara. Ia adalah putri dari bangsawan bernama R.M. Sosroningrat, putra dari Pangeran Ario Tjondronegoro IV.

Oleh sebab itu, gelar yang melekat di namanya R.A Kartini bukanlah gelar sembarangan, melainkan memang benar-benar keturunan bangsawan.

Ayahnya sendiri R.M Sosroningrat pernah menjabat sebagai Bupati Jepara tepat ketika R.A Kartini dilahirkan.

Baca Juga: Cara Mengaktifkan Verifikasi 2 Langkah di WA Agar Tidak Dibajak

R.A Kartini juga diketahui bergaris keturunan Sri Sultan Hamengkubuwono VI. Bahkan jika ditarik lebih jauh, ayahnya juga dikabarkan keturunan dari Kerajaan Majapahit.

Di lain sisi, ibunya M.A Ngasirin bukanlah keturunan bangsawan, melainkan putri dari seorang kiai di Jepara kala itu.

Adapun di masa kolonial Belanda saat itu, ada peraturan bahwa kaum bangsawan harus dinikahkan dengan kaum bangsawan juga.

Baca Juga: Cara Memasak Jamur Enoki Ala Korea, Kerap Disajikan di Konten Mukbang

Oleh sebab itu, ayah Kartini juga menikahi seorang putri bangsawan bernama Raden Adjeng Woerjan yang merupakan putri dari keturunan langsung Raja Madura kala itu.

 

Perjuangan R.A Kartini untuk Pendidikan Wanita

Kita sekarang ini rutin memperingati Hari Kartini setiap 21 April. Namun tahukah kita bagaimana perjuangan R.A Kartini tersebut?

R.A Kartini disebut berhasil mewujudkan kesetaraan wanita dengan laki-laki, khususnya untuk mendapatkan pendidikan yang sama.

Baca Juga: Cair Gede Jika Punya Koin Kuno Ini, Banyak Kolektor yang Memburunya dengan Harga Mahal

Perjuangan R.A Kartini tak mudah untuk mewujudkan impiannya agar wanita bisa mendapatkan pendidikan yang layak.

Latar belakang Kartini untuk memperjuangkan pendidikan wanita adalah karena di masa Kolonial itu, wanita hanya boleh mendapatkan pendidikan sampai umur 12 tahun saja. Sebab pada masa itu, seorang perempuan harus tinggal dan berdiam diri saja di rumah.

Kartini yang pada saat ini fasih berbahasa Belanda, Ia melanjutkan pendidikannya secara mandiri di rumah dengan tekun membaca surat kabar De Locomotief yang beredar harian di Semarang pada masa itu.

Baca Juga: Budaya Unik Suku di Madagaskar, Menari dengan Mayat Leluhur

R.A Kartini juga rajin sekali membaca majalah kebudayaan, ilmu pengetahuan, majalan wanita yang terbit di edisi Belanda.

Dengan kegemarannya membaca, Ia juga tertarik untuk menulis, dan pada akhirnya tulisan Kartini banyak dipublikasikan surat kabar. Salah satu surat kabar itu adalah Harian De Hollandsche Lelie.

Melalui tulisannya itulah Kartini berjuang, kemudian Ia juga meneruskan perjuangan dengan mendirikan Yayasan Sekolah Kartini di banyak tempat. Misalnya di Kota Semarang pada tahun 1912, diikuti Surabaya, Cirebon, Yogyakarta, Madiun, Malang dan wilayah lainnya yang tersebar di Indonesia saat itu.

Baca Juga: Kebiasaan Aneh dan Unik Orang-orang Israel Yahudi

Dari perjuangannya itulah, pada akhirnya wanita mulai dihargai terutam dalam mendapatkan pendidikan yang layak.

Sampai sekarang perjuangan R.A Kartini bisa kita rasakan. Di Indonesia sendiri kaum wanita sekarang ini bisa mendapatkan pendidikan yang sama dengan pria.

Keberhasilan R.A Kartini tersebut akhirnya dihargai oleh Pemerintah Indonesia di kala Presiden Soekarno yang menetapkan Hari Kartini sebagai salah satu hari nasional berdasarkan Keppres RI no.108, tanggal 2 Mei 1964. 

Kartini juga dinobatkan sebagai salah satu pahlawan wanita Indonesia.***

 

Artikel ini sudah terbit di Pikiran Rakyat dengan judul "Sejarah Hari Kartini yang Diperingati Setiap 21 April"

Editor: Gilang Candra Kirana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah