Network
PRIANGANINSIDER - Nabi Adam AS, manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SWT, memiliki kedudukan yang istimewa dalam sejarah agama Islam.
Meskipun ia jatuh ke dalam dosa dengan memakan buah dari pohon yang dilarang di Surga, Allah SWT masih memberinya kesempatan untuk bertobat dan memperoleh ampunan-Nya.
Dalam tradisi Islam, terdapat riwayat yang menggambarkan doa Nabi Adam AS ketika ia memohon ampun kepada Allah SWT.
Nabi Adam AS, yang merasa menyesal dan penuh penyesalan atas perbuatannya, berlutut di hadapan Allah SWT dan memohon ampunan-Nya dengan doa yang tulus dan penuh kerendahan hati.
Baca Juga: Solusi Mengatasi Tantangan Penataan PKL di Kota Garut
Meskipun tidak ada doa yang secara spesifik disebutkan dalam Al-Qur'an, terdapat beberapa riwayat dari hadis yang memberikan gambaran tentang doa yang diucapkan oleh Nabi Adam AS:
قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَآ اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ
“Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan tidak merahmati kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Al-A'raf: 23)
Doa ini mencerminkan kerendahan hati dan penyesalan yang mendalam dari Nabi Adam AS atas perbuatannya yang salah.
Dalam doanya, ia mengakui dosa dan kezalimannya sendiri, sambil memohon ampunan dan rahmat Allah SWT. Ini menunjukkan kesadaran yang mendalam akan kekuasaan dan kemurahan hati Allah, serta keyakinan bahwa Allah akan mengampuni hamba-Nya yang bertobat dengan tulus.
