Network
Priangan Insider - Bulan Gerakan Serentak Intervensi Pencegahan Stunting di Kabupaten Garut terus dilakukan disetiap Posyandu. Soalnya di Kabupaten Garut jumlah sasaran balita dalam gerakan ini sebanyak 196.113 balita.
Bahkan Pj Bupati Garut Barnas Adjidin meninjau langsung pelayanan kesehatan di Posyandu RW 8, Kampung Saripulo, Desa Rancabango, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Senin (10/6/2024) yang didampingi oleh Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Garut, Sri Kartkika.
Jumlah sasaran balita dalam gerakan ini sebanyak 196.113 balita, di mana hingga tanggal 8 Juni 2024 balita yang sudah diukur sebanyak 38.549 (19,7%), dengan hasil balita underwight sebanyak 4.173 (10, 8%), stunting 5.174 (14, 8%), dan wasting 1.725 (4,5%).
Pada wartawan, Pj Bupati Barnas Adjidin mengatakan, pentingnya Posyandu sebagai tempat bagi ibu hamil dan balita untuk memantau kesehatan secara rutin, karena dengan engan pemeriksaan yang kontinyu, kebutuhan kesehatan ibu hamil dan balita bisa terpantau dengan baik.
Baca Juga: Isu Starlink Siap Rilis Layanan Direct to Cell di Indonesia! Simak Kelebihan dan Kekurangannya D2C
"Dan kita tahu bahwa sekarang ini adalah gerakan intervensi serentak pencegahan stunting, mudah-mudahan Kabupaten Garut yang kita cintai, semuanya terbebas dari stunting, dan ibu-ibunya bisa mengurus sehingga menjadi anak-anak yang soleh dan solehah," ujar Barnas.
Barnas berharap program Gerakan Serentak Intervensi Pencegahan Stunting dapat berjalan dengan baik, mengingat pencegahan stunting adalah tanggung jawab bersama.
"Pemerintah tentu wajib melakukan langkah-langkah yang jelas terhadap penanganan stunting, tapi pemerintah juga kalau tidak didukung oleh masyarakat tidak mungkin stunting ini terselesaikan," katanya.
Ia mencontohkan pentingnya kesadaran masyarakat, seperti remaja yang harus taat minum pil anemia untuk mencegah stunting.
