Network
PRIANGANINSIDER - Masyarakat Pemerhati Jasa Konstruksi (M-Perjakons) kembali mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Jalan Kuningan Persada No.Kav 4, RT.1/RW.6, Guntur, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (03/06/2024).
Kedatangan M-Perjakons ke Gedung Anti Rasuah tersebut untuk kembali mempertanyakan kelanjutan laporan dugaan Kolusi Korupsi Nepotisme (KKN) yang terjadi di Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy.
Dikatakan Ketua M-Perjakons, Erwin, sampai saat ini belum ada tindakan atau perkembangan laporan yang sudah kali ke lima dipertanyakannya. Pihaknya kembali mendatangi lagi Gedung KPK untuk meminta kepastian.
"Awalnya kita meminta bertemu dengan pimpinan KPK untuk menjelaskan soal laporan tersebut. Namun, permintaannya tidak bisa terpenuhi, sehingga akhirnya kuta melakukan orasi di depan Gedung KPK," ungkap Erwin usai aksi.
Baca Juga: Cara Membuat Ramuan Lidah Buaya Untuk Meredakan Asam Lambung
Erwin juga mengatakan, aksi orasi yang dilakukan oleh M-Perjakons sebagai upaya menyampaikan bentuk dukungan penuh kepada KPK untuk segera turun tangan memeriksa para koruptor di BBWS Citanduy, Kota Banjar.
Di tempat yang sama, Koordinator Aksi, Dodi menyebutkan, jika sebelumnya pihaknya melaporkan dugaan Korupsi di pekerjaan Paket 2 Lakbok Utara Tahun Anggaran 2021/2022 yang diduga adanya praktek KKN yang dilakukan oleh pihak BBWS Citanduy.
"Kami berharap kepada Aparat Penegak Hukum (APH) khususnya KPK supaya mengambil tindakan dengan cepat dan akurat supaya Oknum pejabat pada BBWS Citanduy segera diperiksa dan diambil langkah hukum semestinya," kata Dodi.
Aksi orasi yang dilakukan M-Perjakons ini merupakan respon dan bentuk upaya mendesak KPK untuk segera melakukan upaya hukum terhadap laporan tentang adanya penyimpangan dalam pengelolaan anggaran dan proyek infrastruktur di tubuh BBWS Citanduy.
