Belanja Negara untuk Bansos dan UKT Capai Rp55,5 Triliun hingga April 2024 Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Total

- 27 Mei 2024, 21:00 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat konferensi pers usai menyampaikan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) kepada DPR di Jakarta, Senin (20/5/2024).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat konferensi pers usai menyampaikan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) kepada DPR di Jakarta, Senin (20/5/2024). /ANTARA/HO-Kementerian Keuangan/pri./

PRIANGANINSIDER - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan bahwa belanja negara untuk bantuan sosial (bansos) dan uang kuliah tunggal (UKT) telah mencapai Rp55,5 triliun hingga akhir April 2024. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp10,7 triliun dialokasikan untuk Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), termasuk bantuan kepada 7,9 juta siswa melalui program Indonesia Pintar dan 735.100 mahasiswa melalui program KIP Kuliah.

Baca Juga: Menang Tiga Gol Tanpa Balas, Bey Sebut Jadi Modal Kuat Persib Rebut Juara

Program KIP Kuliah memberikan bantuan biaya hidup setiap bulan dan bantuan UKT setiap semester, yang disalurkan melalui Kementerian Agama bagi institusi yang dikelola oleh Kemenag, dengan total penyaluran hingga April 2024 senilai Rp1,6 triliun.

Belanja bansos terbesar, sebesar Rp27,7 triliun, terfokus di Kementerian Sosial (Kemensos), dengan program seperti Program Keluarga Harapan (PKH) untuk 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan Kartu Sembako bagi 18,7 juta KPM. Bantuan sosial juga disalurkan melalui Kementerian Kesehatan, dengan Program Bantuan Iuran (PBI) JKN untuk 96,7 juta peserta, serta melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Baca Juga: Manfaat Lidah Buaya Sudah Dimuat dalam Jurnal Kesehatan, Apa Saja Itu?

Meskipun belanja bansos hingga April 2024 mengalami penurunan 2,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, Sri Mulyani menyatakan bahwa belanja pemerintah pusat secara keseluruhan tumbuh 13,2% (year-on-year/yoy) menjadi Rp591,7 triliun.

Baca Juga: Dari Sopir Metromini, Bertani Lidah Buaya Jadi Juragan Tajir di Bogor

Hal ini terutama disebabkan oleh belanja pemilu dan belanja Kementerian/lembaga, di mana belanja K/L mencapai Rp304,2 triliun atau 27,9% dari pagu anggaran, sedangkan belanja non-K/L mencapai Rp287,6 triliun.(***)

Editor: Roni Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah