Network
PRIANGANINSIDER - Perayaan hari jadi kabupaten Garut (HJG) bukan hanya momen untuk meriah dan hiburan, tetapi lebih dari itu, acara ini merupakan refleksi mendalam dari budaya dan sejarah yang telah membentuk identitas kabupaten Garut.
Hal tersebut dikatakan, Ketua Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia (PAMMI) Kabupaten Garut, Gitalis Dwi Natarina atau lebih dikenal sebagai Gita KDI di sela acara Gelar Seni Dewan Kesenian Garut (DKG) dalam rangka Hari Jadi Garut (HJG) ke 211, di SOR R.A.A. Adiwijaya, Garut, Jawa Barat, Sabtu (27/04/2024).
Gita menyebutkan, melalui kegiatan ini, masyarakat Garut memiliki kesempatan untuk merenungkan asal-usul, perkembangan, dan aspirasi daerahnya, sekaligus melestarikan nilai-nilai warisan untuk generasi yang akan datang.
Baca Juga: Gelar Seni DKG, Ajang Promosi Wisata Kabupaten Garut
"Peringatan HJG ini sebelumnya diawali dengan serangkaian upacara adat yang melibatkan para tokoh masyarakat, pemuka adat, dan pemerintah setempat juga dihadiri para pembesar Kabupaten Garut," ungkap Gita.
Gita mengatakan, gelaran ini bukan sekedar rutinitas semata, tapi lebih ke penghormatan terhadap leluhur dan pengakuan atas sejarah yang telah mempengaruhi pembentukan karakter dan struktur sosial kabupaten Garut.
"Misalnya, di beberapa daerah, mungkin ada ritual yang tidak hanya memiliki dimensi spiritual tetapi juga berfungsi sebagai simbol penyatuan komunitas untuk membersihkan segala bentuk negativitas dan memulai masa depan dengan harapan positif," ujar dia.
Keterlibatan PAMMI Kabupaten Garut menurut Gita, sebagai wujud kecintaannya kepada kabupaten ini. Mewujudkan persatuan dan kesatuan melalui musik dan menghibur masyarakat.
Baca Juga: JIG Kembali Gelar Polling Balon Bupati Periode Bulan Mei, Ini Nama-namanya
"Pagelaran ini adalah cara untuk mempertunjukkan dan mempertahankan seni budaya yang mungkin terancam dilupakan. Melalui tarian dan musik dapat memperkaya pengetahuan masyarakat terutama generasi muda tentang asal-usul mereka," imbuh Gita.
